Peran komputer dalam dunia pendidikan — Presentation
Transcript
1.
Komputer
Dan Masyarakat Fariz Abu Rizal (41810010098) Tanzi Al-Fisah (41810010091) Tubagus
Angga Dheviests (41810010113)
2.
Pendahuluan
Pendidikan generasi muda dalam membentuk sumber daya manusia yang potensial
merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa. Inti pendidikan itu sendiri pada
dasarnya adalah proses alih informasi dan nilai‑nilai yang ada. Selama proses
ini terjadi, pengalaman dan penalaran pengambilan keputusan seseorang akan bertambah
baik. Hasil akhir suatu proses pendidikan adalah terbentuknya seseorang yang
mampu berdiri sendiri, bekerja dan tak pernah berhenti untuk belajar serta
mengembangkan apa yang telah diperolehnya. Kami berpendapat bahwa hambatan yang
ada umumnya hanya berkisar pada "tak kenal maka tak sayang".
Penanggulangan permasalahan ini, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan
komputer akan dibahas dalam tulisan ini. Proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan secara umum melibatkan empat buah komponen utama, yaitu murid,
"guru", lingkungan belajar dan materi pelajaran. Keempat komponen ini
mempengaruhi murid dalam mencapai tujuan belajarnya. Tentunya setiap muraid
mempunyai berbagai tingkat kemampuan yang berlainan ditinjau dari aspek daya
tangkap, pengetahuan yang dimilikinya dalam bidang yang akan dipelajari (prior
knowledge), motivasi belajar, ketrampilan belajar (learning skill), tujuan utk
belajar dll.
3.
Komputer
Alat Bantu ProsesPendidikan Penggunaan komputer dalam pendidikan di AS antara
lain disebabkan oleh adanya kebutuhan AS utk mengajar murid yang jumlahnya
besar dalam waktu yang singkat. Komputer pertama kali dipakai sebagai media
pendidikan di pabrik-pabrik, bukan disekolah. Seperti diketahui AS juga pernah
secara gencar menggunakan media TV utk mengajar, tetapi hasilnya ternyata tidak
seperti yang diinginkan. Mula-mula program belajar dengan komputer (courseware)
tampil dalam bentuk latihan soal, tutorial, dan simulasi hukum-hukum alam.
Dengan makin berkembangnya kemampuan komputer (misalnya dalam menampilkan
gambar), perangkat lunak latihan soal dirasakan tidak memanfaatkan kemampuan
sesungguhnya yang ada pada komputer. Keadaan bertambah runcing dengan
perkembangan pengetahuan di bidang kognitif, seperti munculnya teori-teori
tentang human information processing. Akibatnya para ahli dibidang komputer dan
kognitif melihat bahwa komputer untuk pendidikan dapat berfungsi lebih dari
sekedar alat mempresentasikan materi pelajaran. Komputer harus dapat
meningkatkan cara berfikir seseorang. Hal ini dapat dicapai misalnya dengan
bantuan bidang AI (artificial intelligence).
4.
Strategi
MemasyarakatkanKomputer Pemakaian komputer di Indonesia pada umumnya masih
berkisar sebagai alat bantu dalam merepresentasikan informasi. Berawal dari
keadaan ini, pengembangan perlu dilakukan berpegang pada hipotesa bahwa
komputer hanyalah alat bantu untuk merepresentasikan informasi. Hambatan utama
yang ada umumnya hanya karena masalah‑masalah "tak kenal maka tak
sayang". Hal ini menimbulkan berbagai hal seperti buta komputer, perasaan
takut pada komputer dsb. Proses pengenalan tentunya memakan waktu dan perlu
dilakukan secara bertahap. Apalagi untuk tingkat sekolah dasar dan menengah,
prinsip belajar sambil bermain yang merangsang untuk berani mengambil resiko
perlu diterapkan. Hal‑hal ini diharapkan menimbulkan kesadaran akan
keterbatasan dan kemampuan komputer, cara pemanfaatan komputer sebaik mungkin.
Langkah yang umum dilakukan di lembaga pendidikan komputer yang ada di
Indonesia sering menitikberatan pada jumlah materi yang diberikan tanpa
penekanan pada pemahaman proses dan peningkatan cara berfikir. Orang sering
berfikir bahwa semakin banyak bahasa komputer yang diajarkan semakin baik.
Keadaan semakin memburuk dengan banyaknya orang yang mengikuti kursus komputer
hanya untuk mengejar sertifikat untuk mencari pekerjaan. Kemauan untuk
mengembangkan diri, berani belajar dan mengambil resiko tidak terlalu
ditekankan
5.
Tahap
MemasyarakatkanKomputer1. Tahap awal adalah memahami pengoperasian komputer.
Disini diperkernalkan berbagai konsep tentang komputer mulai dari istilah,
perintah, cara kerja, konfigurasi yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan
sedini mungkin sejak sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. Salah satu
issu yang juga menarik dibicarakan adalah upaya pengindonesiaan baik istilah
maupun pemrograman komputer. 2. Pada tahap ini ditanamkan keuntungan‑keuntungan
yang bisa diperoleh dengan adanya alat bantu komputer. Pemahaman dilakukan
melalui contoh penggunaan program aplikasi untuk memperestasikan informasi
seperti program pemroses kata, desktop publishing atau merancang dan menggambar
menggunakan komputer (computer aided design). Karena sifat program‑program ini
yang umumnya cukup mudah dioperasikan, perasaan takut untuk menghadapi komputer
dapat dikikis sedikit demi sedikit dan diganti perasaan senang bekerja
menggunakan komputer. Pada tahap ini, murid baru menerima komputer sebagai alat
bantu.
6.
Tahap
MemasyarakatkanKomputer 3. Khususnya untuk pelajar‑pelajar tingkat sekolah
dasar atau menengah. Pemahaman pelajaran dapat dilakukan dengan bantuan
komputer. Beberapa program aplikasi yang ada dapat digunakan keperluan
tersebut. Sebagai contoh untuk pelajaran matematika program aplikasi simbolik
matematik seperti MACSYMA [1] atau MAPLE [2] dapat digunakan. Contoh penggunaan
ke dua program tersebut misalnya dalam pemfaktoran, penghitungan akar persamaan
kuadratis maupun kubik, operasi matriks, solusi persamaan linear beberapa buah
anu, kalkulus differensial dan integral. Hasil perhitungan tersebut dapat disajikan
di kelas pada saat pengajar menerangkan beberapa topik misalnya, persamaan
gerak lurus, rangkaian listrik, populasi penduduk, penghitungan bunga uang dan
sebagainya4. Tahap selanjutnya adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk
bekerja dan menganalisa masalah menggunakan komputer. Pada tahapan ini konsep‑konsep
seperti basis data, aplikasi tabel (spread‑sheet) untuk membantu pemecahan
masalah dapat diketengahkan. Kemampuan untuk meninjau informasi yang ada dan
memformulasikan dalam program aplikasi yang digunakan dapat dikembangkan.
Disini, murid- murid diberikan pengenalan secara umum perangkat yang ada di
komputer
7.
Tahap
MemasyarakatkanKomputer5. Jika prasarana fisik memungkinkan, pada tahapan ini
diketengahkan konsep bermasyarakat menggunakan komputer. Sarana fisik jaringan
komputer mutlak diperlukan untuk memungkinkan hal ini terjadi. Konsep‑konsep
untuk berdiskusi secara elektronik, tata‑cara yang digunakan, kemungkinan
bekerjasama secara elektronis dapat dikembangkan disini. Tingkat ini mungkin akan
berjalan baik pada tingkat mahasiswa universitas atau tingkat lainnya yang
lebih tinggi. Kerjasama secara elektronis antar berbagai lembaga penelitian ‑
industri ‑ perguruan tinggi akan menjadi kenyataan disini.6. Pada tahap akhir,
kemampuan untuk membuat sendiri program‑program yang dibutuhkan dapat
dikembangkan. Teknik pemrograman yang baik, misalnya menggunakan sifat‑sifat
yang modular, object oriented dsb. dapat diketengahkan.
8.
PERANAN
TEKNOLOGI DALAMDUNIA PENDIDIKAN KITA, KINI DANDULU Dahulu kala di zaman yang
kata orang serba susah, di zaman yang katanya orang makan pelepah daun pisang
dan sebagainya, pendidikan merupakan hal yang penting di kalangan kaum pemuda
saat itu. Tengok saja Sukarno, Hatta, Sutomo, dan yang lainnya. Ditengah zaman
yang carut-marut dalam arti sebenarnya, mereka-mereka masih memikirkan
pendidikan. Tanpa buku yang layak untuk belajar, (kalaupun ada hanyalah
“sabak”). Tanpa ada kesempatan yang luas untuk saling berbagi dan berdiskusi
tentang suatu topik. Kesempatan bangsa ini sangat terbatas untuk belajar. Hanya
orang-orang tertentu yang diperbolehkan Belanda untuk sekolah. Itupun hanya
tingkat rendah. Selebihnya jika ada beberapa pemuda zaman dulu yang belajar
hingga tingkat tinggi adalah hasil dari perjuangan mereka yang sangat gigih.
Bila malam, mereka tentu tidak bisa belajar. Tahu sendirilah bagaimana PLN saja
saat itu belum lahir. Belum lagi bila ada pergolakan yang terjadi. Maklum saja,
zaman perang memang tidak bisa diprediksi dengan baik. Maksud hati ingin
belajar, eh keadaan keamanan sedang gawat. Jadi, ya tahu sendirilah bahwa
selain waktu yang sangat terbatas untuk belajar, kesempatan untuk semakin
mengembangkan diri juga tidak ada. Mereka memang nyaris tidak pernah tersentuh
oleh teknologi
9.
APLIKASI
NON PENGAJARANCONT.• CAT (Computer Assisted Testing) • Ujian berbantuan
komputer • Sebagai pengganti kertas ujian • Tanya jawab interaktif• CAG
(Computer Assisted Guidance) • Pengarahan berbantuan komputer membantu user
dalam pengambilan keputusan. • Contoh : Penggunaan Internet• CMI (Computer
Managed Instruction) • Belajar dengan dikelola komputer • Contoh : perencanaan
kuliah, belajar, ujian. • Komputer langsung memantau kegiatan dan prestasi
mahasiswa.
10.
APLIKASI
PENGAJARAN CONT.• CAI (Computer Assisted Instruction)• Jenis Aplikasi CAI : •
Latih dan Praktek (Drill and Practice)• Menguji tingkat pengetahuan siswa. •
Penjelasan (tutorial)• Untuk materi ajaran baru, siswa dapat berinteraksi
dengan komputer. • Simulasi• Digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit.
• Pemainan (game)• Agar bisa mendapat pengetahuan dengan santai.
Sumber : http://www.slideshare.net/farizmusical/peran-komputer-dalam-dunia-pendidikan